Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Blockchain, Tantangan sekaligus Peluang Bagi Auditor

Blockchain salah satu teknologi yang semakin terkenal dan telah menarik minat para auditor. Dengan demikian, auditor perlu mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi tantangan dan peluang yang datang dengan menggunakan teknologi ini.

Blockchain didefinisikan sebagai buku besar digital yang mencatat transaksi ke dalam rantai blok dan dijaga oleh jaringan komputer. Setiap transaksi memiliki waktu dan tanggal yang tersimpan, sehingga membuatnya transparan, aman dan dipercaya. Blockchain dapat digunakan untuk mencatat transaksi keuangan, transfer kepemilikan, dan banyak lagi.

Tantangan utama bagi auditor adalah pemahaman blockchain. Auditor harus memiliki pemahaman yang kuat tentang teknologi ini, terutama jika mereka akan meninjau transaksi yang menggunakan blockchain. Auditor juga harus menyediakan prosedur dan panduan untuk bagaimana meninjau data blockchain dan meyakinkan diri bahwa blockchain aman dan dapat dipercaya.

Selain tantangan, teknologi blockchain juga menawarkan banyak peluang bagi auditor

Sektor dimana teknologi blockchain dapat diterapkan
Teknologi Blockchain telah menjadi salah satu tren penemuan terbaru di dunia teknologi. Ini telah menjadi salah satu penemuan yang menarik bagi para auditor untuk mengeksplorasi. Blockchain dapat diterapkan dalam berbagai sektor, di mana sektor keuangan adalah salah satu sektor yang paling banyak menggunakan teknologi blockchain saat ini.

Blockchain memberikan berbagai manfaat yang berharga bagi para auditor. Ini memungkinkan auditor untuk mengevaluasi data secara real-time dengan lebih mudah dan akurasi. Dengan blockchain, auditor dapat mengakses data yang aman dan terverifikasi dengan mudah, yang memungkinkan mereka untuk melakukan audit yang lebih akurat. Blockchain juga membantu auditor dalam menyimpan data yang lebih aman, karena blockchain dapat mengurangi risiko pencurian identitas dan penipuan transaksi.

Selain sektor keuangan, blockchain juga dapat diterapkan dalam sektor jasa, management aset, industri makanan, dan lainnya

Efek yang mungkin terjadi dari blockchain pada audit laporan keuangan dan profesi penjaminan/asurans
Blockchain telah mengubah cara dunia berbisnis. Teknologi ini memungkinkan proses transaksi secara lebih aman dan cepat, serta memungkinkan transparansi lebih besar dalam pembayaran. Dengan meningkatnya penggunaan blockchain, auditor harus mempertimbangkan dampaknya pada audit laporan keuangan dan profesi jaminan.

Saat ini auditor bertugas memberikan informasi terkait keuangan seperti neraca saldo, rekonsiliasi saldo akun, penyesuaian entri jurnal, ringkasan sub-ledger, dan spreadsheet pendukung dalam format elektronik dan manual. Yang mana Auditor harus menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan dokumen dan informasi pendukung serta jadwal untuk tujuan perencanaan dan pelaksanaan audit.

Menurut para pakar, blockchain dapat mengurangi kebutuhan untuk melakukan audit laporan keuangan. Auditor harus melakukan investigasi yang lebih mendalam untuk menilai kualitas informasi yang tersedia. Auditor juga harus berusaha untuk menilai sejauh mana blockchain memungkinkan informasi yang benar dan akurat dari sumber yang dapat dipercaya.

Selain itu, auditor juga harus mempertimbangkan bagaimana blockchain dapat memengaruhi profesi jaminan. Kebanyakan sistem blockchain dapat dijalankan tanpa campur tangan manusia, mekanisme jaminan tidak lagi dibutuhkan. Auditor harus memverifikasi secara independen bahwa kontrol internal blockchain yang diterapkan adalah akurat.
Dalam pengadopsian blockchain akan memungkinkan auditor mengakses informasi secara real-time/langsung melalui node read-only pada blockchain dan melakukan penilaian online selama periode yang diaudit secara instan. Manfaatnya auditor tidak perlu lagi meminta dan menunggu klien untuk memberikan data karena mereka akan dapat memperoleh bukti audit secara langsung melalui blockchain.

Audit laporan keuangan Melalui Blockchain
Blockchain telah mengubah cara bagaimana kita melakukan audit laporan keuangan. Teknologi ini telah memberikan auditor baru dan peluang yang tidak mungkin dimiliki dengan teknologi sebelumnya. Dengan tingkat keamanan yang tinggi, blockchain dapat digunakan untuk memverifikasi dan melacak transaksi keuangan, yang dapat membantu auditor dalam memeriksa laporan keuangan dan mencegah fraud.

Kehadiran blockchain telah memberikan peluang baru bagi auditor untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas audit mereka. Dengan memanfaatkan kekuatan blockchain, auditor dapat secara otomatis mengumpulkan data yang diperlukan untuk laporan keuangan, mengurangi waktu untuk mengumpulkan data secara manual dan menjamin keakuratan dan integritas data. Blockchain dapat digunakan oleh auditor untuk menyediakan audit digital yang lebih cepat dan lebih efisien.

Namun, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi auditor saat menggunakan blockchain. Sebagian besar teknologi baru membutuhkan auditor untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara kerja teknologi ini.

Tantangan dan peluang baru untuk profesi audit dan asurans
Blockchain telah menjadi topik hangat di berbagai industri dalam beberapa tahun terakhir. Ini merupakan teknologi yang mampu menyediakan transaksi digital yang terdesentralisasi dengan struktur yang terintegrasi dan tidak dapat diubah. Teknologi ini dapat diandalkan untuk menyimpan data yang akurat dan valid, sehingga memberikan banyak manfaat bagi audit dan asurans.

Tantangan auditor dan asurans untuk mengadopsi blockchain adalah penting untuk memastikan bahwa mereka dapat mengintegrasikan teknologi ini dengan benar ke dalam proses audit dan asurans. Auditor dan asurans harus memahami bagaimana blockchain menyimpan data dan bagaimana teknologi ini mempengaruhi proses audit dan asurans mereka. Dengan memahami keseluruhan sistem blockchain, auditor dan asurans dapat menggunakan teknologi ini sepenuhnya untuk meningkatkan layanan profesional mereka.

Selain itu, auditor dan asurans juga harus mengadopsi pendekatan berbasis risiko dan mengadopsi teknologi kontrol untuk memastikan bahwa data blockchain yang digunakan dapat dipercaya.

Sumber:
Nexia.id