Di era digital, kemampuan komunikasi menjadi aspek fundamental bagi auditor karena seluruh proses audit – mulai dari perencanaan hingga pelaporan – sangat bergantung pada perolehan dan penyampaian informasi yang tepat. Teknologi memang mempermudah interaksi melalui berbagai media, namun tidak mampu sepenuhnya menggantikan unsur komunikasi manusiawi seperti bahasa tubuh, ekspresi, serta dinamika psikologis yang menyertainya.
Penguasaan psikologi komunikasi menjadi penting karena ekspresi verbal dan non-verbal auditor selalu dipengaruhi oleh faktor psikologis. Pemahaman mendalam tentang aspek psikologis ini tidak hanya memperkuat keterampilan mendengar aktif dan bertanya kritis, tetapi juga meningkatkan kemampuan auditor dalam memahami pesan, membangun kepercayaan, serta menjaga objektivitas dalam interaksi audit.
Dalam praktik audit, penyimpangan perilaku dan bias kognitif juga kerap memengaruhi efektivitas komunikasi antara auditor dan auditee. Tanpa keterampilan untuk mengelola dinamika psikologis tersebut, proses audit dapat menghasilkan miskomunikasi, resistensi, bahkan penolakan terhadap rekomendasi audit.
Oleh karena itu, auditor internal dituntut untuk menguasai keterampilan interpersonal, termasuk pemahaman diri (self-awareness), kemampuan membaca kepribadian orang lain, serta keterampilan adaptasi gaya komunikasi sesuai konteks. Dengan keterampilan ini, auditor dapat menyampaikan hasil audit dengan lebih efektif, persuasif, dan berpengaruh.
Workshop ini hadir untuk membekali peserta dengan keterampilan psikologi komunikasi yang aplikatif bagi auditor internal. Melalui kombinasi teori, simulasi, dan role play, peserta akan mampu meningkatkan kemampuan komunikasi, memahami perilaku manusia, serta mengoptimalkan interaksi audit untuk mendukung peran assurance and advisory secara profesional.
Menjawab kebutuhan tersebut, workshop “THE HUMAN SIDE OF AUDITING: COMMUNICATION FOR BETTER OUTCOMES” kami rancang secara khusus sebagai program pembelajaran komprehensif selama dua hari.
GAMBARAN PROGRAM WORKSHOP
Workshop ini dirancang untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang interaktif dengan menekankan aspek psikologis dan komunikasi efektif bagi auditor internal. Peserta tidak hanya mempelajari teori psikologi komunikasi, tetapi juga berlatih mengaplikasikan keterampilan melalui studi kasus, simulasi, serta role play dalam konteks audit.
Program ini bertujuan agar peserta mampu memahami faktor psikologis yang memengaruhi interaksi audit, mengidentifikasi deviasi perilaku yang menghambat komunikasi, serta mengadaptasi gaya komunikasi sesuai dengan kepribadian auditee. Pada akhirnya, peserta akan mampu melaksanakan komunikasi audit yang efektif untuk meningkatkan kualitas hasil audit dan membangun hubungan yang konstruktif dengan pemangku kepentingan.
| NO | SASARAN PROGRAM | PENJELASAN |
| 1 | Memahami aspek psikologis dalam komunikasi | Peserta mampu menjelaskan pengaruh persepsi, konsep diri, bahasa, simbol, dan aspek non-verbal dalam interaksi audit. |
| 2 | Mengidentifikasi deviasi perilaku dalam komunikasi | Peserta dapat mengenali pola penyimpangan perilaku yang dapat memengaruhi efektivitas komunikasi audit. |
| 3 | Mengoptimalkan pemanfaatan aspek psikologis untuk mengembangkan kemampuan individu | Peserta mampu menggunakan pemahaman psikologis untuk memperkuat keterampilan interpersonal dan komunikasi. |
| 4 | Mengevaluasi posisi diri dan menyesuaikan gaya komunikasi | Peserta dapat menilai gaya komunikasi pribadinya serta menyesuaikan pendekatan sesuai tipe kepribadian auditee. |
| 5 | Melaksanakan komunikasi audit yang efektif | Peserta dapat mengaplikasikan teknik komunikasi untuk mendukung penugasan assurance and advisory dengan lebih persuasif dan berdampak. |
